Berita Terkini | JK Dilirik PPP, Nurul Arifin Acungi Jempol | Kios Solar Jadi Model Bisnis Baru? | Suramadu Masih Lengang H+3 Lancar | Masjid Bintang Sepi Dilirik Pemudik | Tertipu Calo Kereta Api Puluhan Calon Penumpang Resah | Gang Dolly Kembali Buka, Pengunjung Tak Sabar | Pakde Karwo Masih Nyaman dengan Gus Ipul | Kepala Kakek Dibacok Saat Sholat | Kuasa Hukum 29 Anggota DPRD Anggap Class Action Gugu

Selasa, 27 Maret 2012

Bambang DH Tantang Mendagri: Silakan Sanksi Saya

 
Bambang DH Saat Orasi Kenaikan BBM
Surabaya (pemburu) - Ancaman sanksi pemecatan dari jabatan tidak membuat Wakil Walikota Surabaya Bambang DH takut. Dia bahkan meminta Mendagri untuk tegas memberikan sanksi kepadanya sesuai aturan yang ada.
 
Usai menggelar aksi demonstrasi di depan kediaman Walikota Surabaya, Bambang DH mengatakan, dirinya tahu betul risiko yang akan dihadapi jika dirinya tetap ikut turun ke jalan. Namun, Bambang mengaku siap menerima risiko tersebut, karena sebagai kader partai dirinya lebih memilih misi yang diemban oleh partai tempatnya bernaung.

"Saya sudah tahu risiko apa yang akan terjadi. Saya sudah menghitung. Tetapi dalam hal ini, saya ingin berjuang untuk partai dan rakyat. Saya tidak ingin menjadi pelacur politik," ujarnya.

Bambang mengaku, dirinya tidak mementingkan jabatannya sebagai wakil walikota ketimbang misi yang dibawa partainya untuk kesejahteraan rakyat.

"Berkali-kali saya tegaskan, jika disuruh memilih antara jabatan dengan misi dari partai, saya lebih memilih misi untuk kesejahteran rakyat. Dari itu, saya siap menerima risiko ini," bebernya.

Bahkan Bambang secara terang-terangan meminta kepada Mendagri untuk tetap memberikan sanksi jika ternyata langkah yang dilakukanya menyalahi aturan.

"Saya minta kepada pak Mendagri untuk tetap memberikan sanksi secara tegas jika langkah saya ini menyalahi aturan. Jangan ragu-ragu," tantangnya.

Saat dikonfirmasi, apakah langkah turun kejalan tidak menyalahi etika yang ada, mengingat dirinya adalah pejabat pemerintahan? Bambang menjawab dengan sedikit menyentil Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang tidak ada di tempatnya saat masyarakat membutuhkannya.

"Seorang pemimpin itu harus ada ketika masyarakat membutuhkan. Kalau kasus ini lebih beretika mana ketika rakyat seperti ini, tapi pemimpinnya tidak berada di tempat," sindir Bambang. [rif/but]
 
Copyright © 2012. LINTAS METRO.COM . All Rights Reserved.
Tim Investigasi | Koresponden | facebook | Twitter | Kritik dan Saran | Advertising
Surabaya | Bangkalan | Sampang | Pamekasan | Sumenep | Gresik | Lamongan | Bojonegoro | Tuban
Mojokerto | Jombang | Kertosono | Pare | Kediri | Nganjuk | Caruban | Madiun | Tulungagung | Ngawi
Trenggalek | Ponorogo | Pacitan | Sidoarjo | Pasuruan | Malang | Blitar
Lumajang | Probolinggo | Situbondo | Banyuwangi | Jember | Bondowoso | Susunan Redaksi
Published by: britametro.com | email: metroraya9@gmail.com | Design by: @chmadi MS