Surabaya (metroraya) - Kementrian Komunikasi
dan Informatika, mengaku telah mengamankan sedikitnya 1 juta situs yang
berbau pornografi, perjudian, terorisme sebelum mengirimkan
Mobil-Pelayanan Universal Telekomunikasi (MPLIK) untuk pemerataan
Informasi Teknologi (IT) berupa internet ke seluruh pelosok negeri.
Hal itu diungkapkan oleh Mentri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, saat melepas keberangkatan 64 unit MPLIK yang dibawa dari pelabuhan Armatim Surabaya ke Sulawesi Utara dengan kapal perang Makasar milik TNI Angkatan Laut, Selasa (7/8/2012). Menurutnya, dengan sudah difilternya berbagai website yang negatif, maka internet yang akan disebarkan ke pelosok wilayah Indonesia melalui media MPLIK akan membuat semua warga di daerah terpencil bisa merasakan manfaat internet dan berinternet secara sehat.
"Antisipasi lainnya, dengan memastikan provider-nya dalam hal ini Telkom sebagai penyaring kedua. Namun kami tak selamanya bisa menjamin, karena ada 5 milyar situs yang ada di dunia maya. Tetapi sebagian sudah kami deteksi," beber Tifatul.
Dikatakan, pekan ini adalah pengiriman terakhir MPLIK ke wilayah Indonesia Timur, dimana totalnya sudah ada 1.800 MPLIK yang dibagikan ke seluruh kecamatan terpencil di Indonesia. Targetnya akan ada 2.010 MPLIK yang harus disebar ke seluruh Indonesia hingga tahun 2014 mendatang.
"Tahun ini pembagiannya dimulai secara bertahap. Dan wilayah Papua Barat menjadi salah satu target utama kami, karena angka kemiskinan dan tingkat pendidikan yang masih sangat rendah disana. Dan dengan adanya MPLIK yang memberikan pelatihan menggunakan internet serta fasilitas internet yang murah bagi warga pedalaman bisa membuat taraf hidup mereka meningkat," harap Tifatul.
Ketika ditanya tentang teknis operasional MPLIK dilapangan, Tifatul mengaku sudah menyerahkannya ke beberapa vendor atau perusahaan rekanan yang memenangkan tender. salah satunya PT Telkom Tbk, dimana operasionalnya nanti Telkom sendiri yang mengatur.
"Yang pasti saat menggunakan internet di mobil MPLIK ini minimal warga harus membayar Rp 1.000 hingga Rp 3.000 per jam-nya. Ini untuk kelangsungan biaya pemeliharaan MPLIK di kecamatan mereka. Jika ketahuan vendor yang mengubah fungsi menjadi toko keliling kami pun akan memberikan vendor itu sanksi yang tegas. Masyarakat silahkan melaporkannya pada kami," tandasnya. [rea/but]
Hal itu diungkapkan oleh Mentri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, saat melepas keberangkatan 64 unit MPLIK yang dibawa dari pelabuhan Armatim Surabaya ke Sulawesi Utara dengan kapal perang Makasar milik TNI Angkatan Laut, Selasa (7/8/2012). Menurutnya, dengan sudah difilternya berbagai website yang negatif, maka internet yang akan disebarkan ke pelosok wilayah Indonesia melalui media MPLIK akan membuat semua warga di daerah terpencil bisa merasakan manfaat internet dan berinternet secara sehat.
"Antisipasi lainnya, dengan memastikan provider-nya dalam hal ini Telkom sebagai penyaring kedua. Namun kami tak selamanya bisa menjamin, karena ada 5 milyar situs yang ada di dunia maya. Tetapi sebagian sudah kami deteksi," beber Tifatul.
Dikatakan, pekan ini adalah pengiriman terakhir MPLIK ke wilayah Indonesia Timur, dimana totalnya sudah ada 1.800 MPLIK yang dibagikan ke seluruh kecamatan terpencil di Indonesia. Targetnya akan ada 2.010 MPLIK yang harus disebar ke seluruh Indonesia hingga tahun 2014 mendatang.
"Tahun ini pembagiannya dimulai secara bertahap. Dan wilayah Papua Barat menjadi salah satu target utama kami, karena angka kemiskinan dan tingkat pendidikan yang masih sangat rendah disana. Dan dengan adanya MPLIK yang memberikan pelatihan menggunakan internet serta fasilitas internet yang murah bagi warga pedalaman bisa membuat taraf hidup mereka meningkat," harap Tifatul.
Ketika ditanya tentang teknis operasional MPLIK dilapangan, Tifatul mengaku sudah menyerahkannya ke beberapa vendor atau perusahaan rekanan yang memenangkan tender. salah satunya PT Telkom Tbk, dimana operasionalnya nanti Telkom sendiri yang mengatur.
"Yang pasti saat menggunakan internet di mobil MPLIK ini minimal warga harus membayar Rp 1.000 hingga Rp 3.000 per jam-nya. Ini untuk kelangsungan biaya pemeliharaan MPLIK di kecamatan mereka. Jika ketahuan vendor yang mengubah fungsi menjadi toko keliling kami pun akan memberikan vendor itu sanksi yang tegas. Masyarakat silahkan melaporkannya pada kami," tandasnya. [rea/but]